Rabu, 02 Juli 2008

Pilihlah apa yang hanya bisa kita syukuri

(Oleh : Budi Satriya)

Tariklah keuntungan dari setiap pikiran anda
Hentikan memproses pikiran yang tidak menguntungkan
(erbe sentanu)

Bukan urusan saya untuk memikirkan diri saya sendiri
Urusan saya adalah untuk memikirkan Tuhan
Dan, urusannyalah untuk memikirkan saya
(Simone Weil)

Sebelum saya mulai membahas hal-hal yang bisa kita syukuri, saya ingin memberikan definisi tentang ”kesadaran”, apa itu kesadaran? Kesadaran menurut Anand Krishna adalah apa yang sedang kau baca saat ini. Kesadaran adalah apa yang akan kau baca dan dengar setelah ini. Kesadaran adalah keinginanmu untuk membaca dan mendengar. Kesadaran bukanlah sesuatu yang ”luar biasa”. Kesadaran adalah sesuatu yang ”sangat biasa”. Kita dituntut untuk menjadi sadar untuk hal-hal yang kecil. Siapa yang menuntut kita? Diri kita sendiri. Jika penuntutnya orang lain, kita masih boleh berpikir, ”orang itu penting gak sih? Aku perlu mengikuti petunjuknya atau tidak?”. Kesadaran berbeda dengan keadaan jaga, dalam bahasa para resi, lain keadaan jaga, lainpula keadaan sadar. Walau dalam keadaan jaga perilaku kita masih belum menunjukkan kesadaran.

Sengaja saya membahas tentang definisi kesadaran dulu sebelum masuk ke dalam topik yang ingin saya diskusikan, karena kesadaran merupakan kunci utama seorang manusia untuk memilih, memilih diantara hal yang baik dan buruk, kita dituntut untuk selalu aware setiap saat, agar selalu bisa memilih, terutama pikiran kita. Riset menyebutkan manusia memiliki 60.000 pikiran setiap hari. Bisa dibayangkan betapa sulit dan mustahilnya membuat semua pikiran itu positif. Jika kita sadar secara pikiran memang sulit untuk bisa mengatur pikiran-pikiran itu sendiri, karena pikiran negatif jika semakin ditekan, maka akan mengakibatkan tekanan balik lagi yang lebih besar, dalam hukum fisika modern hal ini disebut the law of diminishing return. Persisnya begini semakin kuat anda berusaha untuk menekan atau menghilangkan pikiran negatif tersebut, maka semakin kuat pikiran-pikiran itu mengganggu anda. Tokoh Tasawuf Modern, Agus Mustofa dalam bukunya, Pusaran Energi Ka’bah, menulis
Kuncinya adalah hati. Hati lebih berfungsi untuk merasakan dan memahami
Sedangkan pikiran (otak) lebih berfungsi untuk berpikir, mengingat, menganalisa.
Pikiran (otak) ada didalam kepala,
Sedangkan hati ada di dalam dada
Kemudian dilanjutkan :
Dengan pemahaman ini, berarti kita harus mempasifkan pikiran kita yang ada di
Kepala, dan kemudian mengaktifkan hati yang ada di dalam dada. Hati digunakan untuk memaham. Artinya, meskipun seseorang tidak bisa melihat dia tetap bisa memahami sesuatu dengan hatinya.

Jadi selama ini jelaslah bahwa pikiran yang menjadi sumber masalah, jika difungsikan salah oleh manusia. Pikiranlah yang mengkerangkakan, pikiranlah yang menggembok kita dari dalam, oleh perasaan-perasaan gak mampu dan negatif lainnya. Selama ini kita diperbudak oleh pikiran, sebagaimana karakteristik dasar pikiran yang senantiasa mengerti dalam negasi (benar-salah, baik-buruk), cara-cara ala pikiran ada yang setuju, ada yang menentang. Argumen diikuti oleh counter argument, pengikut diimbangi oleh penghujat, suka berlawankan duka. Jadilah Tukang yang menggerakkan palu, jangan jadi palu itu sendiri, pasifkanllah pikiranmu, tenangkanlah hatimu, serahkanlah semua pada hati, ikhlaskan semua. Seorang sastarawan inggris yang hidup pada tahun 1543-1607 bernama Sir Edward Dyer pernah menulis :
....all the pleasure that i find
is to maintain a quiet mind..

Semua kesenangan dalam kejernihan, terhubung erat dengan seberapa berhasil orang membuat hening pikirannya. Untuk membuat hening pikiran kita harus senantiasa berada di zona ikhlas. Zona ikhlas ialah zona dimana perasaan kita selalu merasa enak (positive feeling). Kita harus selalu mengakses zona tersebut karena hidup kita tergantung pada perasaan kita. Perasaan inilah yang memberitahu kita untuk selalu berada di jalan yang benar menuju kepada tujuan kita. Kalau kita selalu berada di dalam zona ini, maka frekuensi kita akan selalu bersinggungan dengan frekuensi Tuhan (God Zone). Kita akan sering mengalami sinkronisitas atau kejadian-kejadian tak terduga yang sesuai dengan keinginan kita.

Hidup atau berpikir dengan sengaja bukan saja memilih pikiran positif untuk difokuskan. Berpikir dengan sengaja adalah memilih pikiran yang positif sambil memeriksa perasaan anda. Ini penting sebab perasaan tidak enak atau nafsu mencerminkan perasaan tidak punya. Kalau ini yang anda pelihara maka ”ketidakpunyaanlah” yang akan mendatangi anda. Begitu pula perasaan enak atau ikhlas mencerminkan perasaan cukup. Kalau perasaan ini yang anda pertahankan maka berbagai ”kecukupanlah” yang akan mewujud ke dalam hidup anda, karena cerminan hidup luaran seseorang mencerminkan perasaannya, apa yang ada didalam sama dengan yang diluar, luar=dalam, baik=buruk, hitam=putih, adalah sama. Karena ketika semua hukum dualitas yang diciptakan oleh pikiran tersebut bersatu, maka yang ada hanyalah kehampaan, kekosongan, ketiadaan. Kekosongan itulah hakikat kehidupan sebenarnya. Semua yang tampak berasal dari sesuatu yang tidak tampak. Semua yang bisa dilihat berawal dari sesuatu yang tidak bisa dilihat. Pikiran dan perasaan adalah sesuatu yang tidak bisa dilihat, dengan manajemen pikiran dan perasaan yang selalu bergerak dalam zona ikhlas kita dapat mengubah kehidupan kita. Perasaan lebih ditekankan karena ia lebih kuat 5000x dari pikiran.
Memang keikhlasan bisa dianggap bodoh.orang yang ikhlas dipandang sebagai orang yang gampang menyerah dan pasrah pada nasib, tapi bukan disitu terletak keunggulannya. Dalam kondisi ikhlas-yang sekarang telah dibuktikan secara ilmiah-manusia justru akan menjadi sangat kuat, cerdas, dan bijaksana. Kita bisa berpikir lebih jernih, mampu menjalani hidup dengan lebih efektif dan produktif untuk mencapai tujuan. Bahkan hubungan kita dengan siapapun akan terjalin semakin menyenangkan.

Dalam bahasa pikiran, keikhlasan memang mudah sekali masuk dalam kotak kebodohan. Pikiran juga yang paling menolak untuk diajak ikhlas. Dengan menoleh pada pengalaman - terutama pengalaman masa lalu yang serba gelap, ketakutan akan masa depan yang juga gelap, maka ditutuplah rapat-rapat untuk jalan hidup yang bernama keikhlasan total. Padahal ada kesuksesan abadi yang bersembunyi dibalik keikhlasan total. Begitu keikhlasan total terjadi, tangan maha sempurna bekerja secara sempurna tanpa gangguan pikiran dan hasrat manusia.
Coba perhatikan terjemahan bebas puisi Rumi berikut ini:
”hidup ini seperti jadi general manager hotel.
Setiap hari tamu datang dan pergi,
Dan tugas manusia hanya satu tersenyum”

Tamu kehidupan memang bermacam-macam. Dari kesedihan, kegembiraan, teman, musuh, naik, turun, suka, duka, gembira,sedih dan seterusnya. Dan siapapun serta apapun tamunya, tidak ada pilihan lain selain tersenyum

Satu hal yang yang membuat saya kagum akan kekuatan ikhlas total ada pada rumus matematika, matematika adalah ilmu pasti, banyak sekali model-model matematika yang berkembang di akhir abad 20 dan awal abad 21, dibangun di atas konsep tidak terhingga. Ia diwakili oleh persamaan 1:0 = tidak terhingga. Satu itu jelas pemilik keindahan (Tuhan). Nol adalah alternatif yang tersedia pada ciptaannya yang mau memasuki wilayah tidak terhingga. Konstruksi matematika ini seperti sedang mengungkapkan salah satu segi ketidakberdayaan pikiran. Sekaligus membukakan jendela bagi wilayah-wilayah keindahan yang ada di luar jangkauan pikiran.

Jadi apapun yang sedang anda alami saat ini, baik itu perasaan sedih, kecewa, gembira dan lain sebagainya usahakan selalu melihat sisi positifnya, karena apapun kejadiannya, pasti ada dua sisi berlainan yang menjadi campurannya, seperti kita membuat masakan pasti ada rasa pedas, dan manis atau asem atau asin sehingga diramu menjadi santapan yang lezat, kehidupan selalu begitu, selalu ada sisi positif dalam setiap persoalan, camkanlah itu, carilah sisi itu.
Satu kata magic yang banyak dilupakan orang ketika menghadapi suatu persoalan adalah kata ”terima kasih”, dengan kata terima kasih kita selalu berusaha mencari sisi positif yang dimunculkan setiap persoalan, kata terima kasih disini bukan sekedar diucapkan oleh mulut juga diucapkan (baca : dirasakan) oleh hati. Dengan kata terima kasih manusia berhenti mencari. Dan kemudia sampai dirumah. Oleh karena itu apapun kejadiannya minumlah..eh salah..ucapkanlah oleh pikiran dan perasaan kata syukur Terima kasih.

Jawabannya atau hikmahnya akan dikirimkan langsung ke alamat rumah anda, yaitu kehidupan anda. Syukurilah apa yang bisa anda syukuri, jangan pikirkan apa yang telah hilan dari hidup anda, tapi ingat apa yang masih anda miliki dan berfokuslah bersyukurlah akan hal itu.

Tidak ada komentar: