Jumat, 17 Oktober 2008

Ternyata itu Benar..

Suatu waktu saya pernah membaca sebuah tulisan yang sangat menarik dari Bapak Adi W. Gunawan.., tulisan itu kurang lebih bunyinya begini…kunci kesuksesan dalam hidup bukanlah dititikberatkan pada action yang telah dilakukan, tapi justru pada perasaan dan pikiran yang tertanam di hati pelakunya..maksudnya kunci kesuksesan tidak terletak pada kerja keras, massive action, kerja besar-besaran atau apalah namanya..tapi justru terletak pada skala perasaan orang yang bersangkutan…Jadi ketika anda pernah melihat seseorang yang telah berusaha mati2an untuk mencapai keinginannya, justru tidak mendapatkan apa yang diinginkan…malah ketika orang itu merasa capai, lelah, karena berusaha mewujudkan apa yang diinginkannya lalu bersikap pasrah maka secara tiba-tiba apa yang diinginkannya itu datang sendiri.. ajaib khan…pernah gk saudara merasakan seperti itu…?
Contoh kecilnya adalah ketika ada barang kita yang hilang, atau berpindah tempat dari posisinya semula, tentu kita sibuk mencari-cari barang itu sampai ketemu,..kita cari terus, tapi kok gk ketemu-ketemu ya…tapi ketika timbul perasaan, ya sudahlah..saya ikhlaskan saja barang itu hilang, semoga ditemukan oleh orang yang membutuhkan..ajaib besoknya secara gk sengaja barang itu ketemu, bisa ditemukan sendiri secara tidak sengaja, atau ditemukan orang lain, intinya sama saja,,.barang tersebut berhasil di temukan kembali…saya jujur saja berkali-kali merasakan hal yang sama…bagaimana dengan anda..?
Lama saya merenung..memikirkan kejadian itu..kok bisa ya…saya yakin ini bukanlah suatu kebetulan..timbul dalam hati saya untuk bertanya pada orang yang setidaknya mengetahui akan rahasia ini..saya sudah banyak membaca buku dan artikel yang memuat tentang hukum tarik menarik atau istilahnya The Law Of Attraction, tapi walaupun ada yang sedikit nyangkut, belum juga memuaskan akan pertanyaan saya…saya biarkan saja pertanyaan itu mengendap dalam hati saya..saya belum sepenuhnya tercerahkan, apa sekiranya jawaban dari pertanyaan-pertanyaan saya itu..
Namun secara tidak sengaja saya utak-atik internet (betul kan) saya akhirnya menemukan apa yang saya cari..(jawaban dari pertanyaan saya itu)..lewat artikel yang berjudul energi psikis sebagai akselerator keberhasilan saya menemukan bahwa, hal ini telah dapat dibuktikan melalui kajian-kajian ilmiah.. hasil penelitian selama lebih dari 20 tahun mengenai level energi yang berhubungan dengan spiritualitas (Peta Kesadaran). Dalam artikel ini saya menarik benang merah antara level energi psikis dengan proses materialisasi (baca: pencapaian keberhasilan).
Level energi ini, setelah dikalibrasi, mempunyai skala 0 – 1.000. Baseline-nya ada pada skala 200. Naiknya level energi bersifat logaritma. Maksudnya? Kalau level energi ada pada skala 2 ini berarti kekuatannya adalah 10 pangkat 2 (10x10) sama dengan 100. Kalau 3 maka kekuatannya adalah 10 pangkat 3 (10x10x10) sama dengan 1.000.
Segala sesuatu yang berada di bawah baseline 200 bersifat negatip dan men-drain energi psikis kita. Semakin kecil angkanya maka semakin jelek akibatnya.
Berikut adalah hasil pengukuran level energi berbagai kondisi emosi manusia (ingat, segala sesuatu di bawah baseline 200 adalah bersifat buruk):
Rasa malu (20), rasa bersalah (30), apatis (50), kesedihan mendalam (75), takut (100) keinginan (125), marah (150), bangga (175), berani (200), netralitas (250), kemauan (310), penerimaan (310), berpikir (400), cinta (500), bahagia (540), damai (600), dan pencerahan (700-1.000).
Sekarang mari kita lihat contoh kasus di atas. Pada pertanyaan pertama, saat kita sangat ingin mencapai target maka saat itu kita berada pada level energi 125 (di bawah 200). Semakin kita bernafsu maka semakin kita melekat atau terikat pada keinginan itu dan semakin drop energi kita.
Mengapa justru pada saat kita pasrah dan menyerahkan semua hasil kepada Yang Di Atas kita malah dapat mencapai hasil dengan sangat cepat dan maksimal?Jawabannya, coba Anda lihat skala di atas. Saat kita menerima apa pun hasilnya, saat kita tidak melekat pada target dan keinginan, saat kita pasrah, maka level energi kita langsung naik ke netralitas (250), selanjutnya ke penerimaan (310). Artinya, kita menerima apa pun hasil yang kita capai.
Nah anda sudah tau kan sekarang, jawaban atas pertanyaan saya..diatas…hal ini memang sangat menarik, benar-benar menarik… ternyata hal yang selama ini kita tidak sadari adalah seberapa sering kita mengontrol pikiran dan perasaan kita kea rah yang positif, karena pikiran dan perasaan kita merupakan kunci penting dalam setiap pencapaian-pencapaian hidup kita…memang tidak mudah mengendalikan pikiran apalagi perasaan…untuk itulah kita dituntut untuk sadar dalam setiap detik hidup kita, kita harus sadar di setiap detik dalam hidup kita mengandung permata yang tidak ternilai harganya..waktu yang telah berjalan dan terlewati tidak bisa dibeli dengan harga berapapun…jalanilah setiap detik dengan penuh perasaan syukur, ikhlas, yakin, pasrah, dan yang paling penting adalah kekuatan doa…Rockefeller dalam suatu kesempatan pernah diwawancarai mengenai resep keberhasilan dan kesuksesannya..ternya resepnya sungguh sangat sederhana yaitu tidak pernah marah, tidak pernah melewatkan waktu tidur siang (gw banget nih..hehehe) dan tidak pernah melewatkan perjanjian dengan Tuhan (sembahyang dan doa)….
Mari kita sama-sama belajar untuk merasakan kebahagiaan pada saat ini dan mencapai kesuksesan di saat ini dan masa depan…

Read More......